Dinamika politik masa Orde Baru merupakan sebuah periode yang penuh dengan kekuasaan dan oposisi. Pada masa tersebut, kekuasaan yang dipegang oleh pemerintah sangat kuat dan oposisi seringkali dihadapi dengan tindakan represif.
Menurut pengamat politik, Dinamika Politik Masa Orde Baru sangat dipengaruhi oleh kekuasaan yang dimiliki oleh pemerintah pada saat itu. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr. Ramlan Surbakti, “Kekuasaan pada masa Orde Baru sangat sentralistik dan oposisi seringkali diabaikan atau bahkan ditekan.”
Selama masa Orde Baru, oposisi seringkali dianggap sebagai ancaman bagi kekuasaan pemerintah. Banyak aktivis dan tokoh oposisi yang mengalami penindasan dan pembungkaman. Seperti yang diungkapkan oleh mantan aktivis mahasiswa, Soe Hok Gie, “Pada masa Orde Baru, kebebasan politik sangat terbatas dan oposisi sulit untuk berkembang.”
Namun, meskipun dihadapi dengan kekuasaan yang kuat, oposisi pada masa Orde Baru tetap berusaha untuk memberikan kritik dan perlawanan terhadap pemerintah. Seperti yang disampaikan oleh tokoh oposisi, Megawati Soekarnoputri, “Meskipun dihadapi dengan tekanan dan intimidasi, kita harus tetap berjuang untuk keadilan dan demokrasi.”
Dinamika Politik Masa Orde Baru: Kekuasaan dan Oposisi merupakan cerminan dari konflik politik yang terjadi pada masa itu. Meskipun penuh dengan tantangan, oposisi tetap berusaha untuk menghadapi kekuasaan yang dominan. Sebagai bagian dari sejarah politik Indonesia, masa Orde Baru memberikan pelajaran berharga bagi perkembangan demokrasi di tanah air.