Keuntungan politik etis dalam menciptakan keharmonisan masyarakat Indonesia memang tidak bisa dianggap enteng. Dalam situasi politik yang sering kali penuh dengan intrik dan kepentingan pribadi, praktik politik etis menjadi langkah yang sangat dibutuhkan untuk menjaga keutuhan dan kestabilan masyarakat.
Menurut Prof. Dr. Azyumardi Azra, seorang pakar sejarah dan budaya Islam, politik etis adalah konsep yang mempertimbangkan nilai-nilai moral dan etika dalam setiap tindakan politik. Dengan menerapkan politik etis, para pemimpin politik diharapkan dapat berperan sebagai contoh yang baik bagi masyarakat dalam menjaga keharmonisan dan persatuan.
Salah satu keuntungan politik etis dalam menciptakan keharmonisan masyarakat Indonesia adalah menciptakan lingkungan politik yang transparan dan akuntabel. Dengan transparansi dan akuntabilitas, masyarakat dapat lebih percaya dan mendukung kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah.
Menurut Dr. Philips Vermonte, seorang peneliti senior dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), praktik politik etis juga dapat mengurangi konflik dan polarisasi di masyarakat. Dengan membangun dialog yang berbasis pada nilai-nilai moral dan etika, para pemimpin politik dapat menciptakan suasana yang lebih harmonis dan damai di tengah-tengah masyarakat.
Namun, sayangnya praktik politik etis masih seringkali terabaikan di Indonesia. Banyak kasus korupsi, nepotisme, dan kolusi yang masih terjadi di berbagai tingkatan pemerintahan. Hal ini tentu saja merugikan masyarakat dan membuat keharmonisan sosial semakin terancam.
Oleh karena itu, penting bagi para pemimpin politik dan masyarakat Indonesia untuk lebih memperhatikan praktik politik etis dalam setiap langkah yang mereka ambil. Dengan menerapkan politik etis, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih harmonis, adil, dan sejahtera. Seperti yang dikatakan oleh Mahatma Gandhi, “Politik harus melayani kepentingan rakyat, bukan sebaliknya.”