Pergolakan politik selalu menjadi topik menarik untuk dibahas, terlebih lagi ketika melibatkan peran mahasiswa. Pada masa Orde Baru, mahasiswa memiliki peran yang sangat penting dalam dinamika politik di Indonesia. Namun, pertanyaan yang muncul adalah apakah peran mereka lebih bersifat aktivisme atau represi?
Sebagai mahasiswa, kita tentu tidak bisa mengabaikan fakta bahwa pada masa Orde Baru, pemerintah sangat ketat dalam mengawasi aktivitas politik mahasiswa. Represi terhadap mahasiswa yang dianggap sebagai ancaman terhadap kestabilan pemerintah seringkali terjadi. Namun, di sisi lain, mahasiswa juga memiliki peran yang sangat aktif dalam memperjuangkan perubahan politik di Indonesia.
Menurut Prof. Dr. Muradi, seorang ahli sejarah dari Universitas Indonesia, “Pada masa Orde Baru, mahasiswa seringkali menjadi sasaran represi pemerintah karena dianggap sebagai agen perubahan yang berpotensi menggoyahkan kekuasaan yang ada.” Hal ini terbukti dengan banyaknya kasus penangkapan dan penindasan terhadap mahasiswa yang memperjuangkan demokrasi dan kebebasan berpendapat.
Namun, meskipun menghadapi tekanan dari pemerintah, tidak sedikit mahasiswa yang tetap gigih dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Seperti yang diungkapkan oleh aktivis mahasiswa, Siti Fadilah, “Kami sebagai mahasiswa memang seringkali dihadapkan pada represi dan intimidasi, namun hal ini tidak menyurutkan semangat kami dalam memperjuangkan keadilan dan demokrasi di Indonesia.”
Dalam konteks ini, peran mahasiswa dalam politik masa Orde Baru sebenarnya merupakan kombinasi antara aktivisme dan represi. Meskipun seringkali dihadapkan pada tekanan dan penindasan, mahasiswa tetap berperan sebagai agen perubahan yang kritis dan progresif dalam memperjuangkan keadilan dan demokrasi.
Sebagai mahasiswa, penting bagi kita untuk belajar dari sejarah perjuangan mahasiswa pada masa Orde Baru. Meskipun kondisinya berbeda dengan masa sekarang, namun semangat perjuangan mahasiswa dalam memperjuangkan keadilan dan demokrasi harus tetap dijaga. Kita sebagai mahasiswa harus mampu menjadi agen perubahan yang kritis dan progresif dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.