Perkembangan bidang politik di era Orde Baru memang tidak bisa dipungkiri telah memberikan dampak yang signifikan terhadap kebijakan dan konflik di Indonesia. Pada masa tersebut, kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Orde Baru seringkali menuai kontroversi dan konflik di masyarakat.
Menurut Dr. Juwono Sudarsono, seorang pakar politik dari Universitas Indonesia, “Perkembangan bidang politik di era Orde Baru sangat dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan otoriter yang diterapkan oleh pemerintah pada saat itu. Hal ini seringkali menimbulkan konflik antara pemerintah dan masyarakat.”
Salah satu kebijakan kontroversial di era Orde Baru adalah pemberlakuan larangan terhadap kebebasan berekspresi dan berkumpul. Hal ini menjadi salah satu pemicu konflik antara pemerintah dan aktivis pro-demokrasi. Menurut Hafid Abbas, seorang aktivis hak asasi manusia, “Kebijakan otoriter yang diterapkan oleh pemerintah Orde Baru telah meredam ruang demokrasi di Indonesia dan menimbulkan banyak konflik di masyarakat.”
Dalam bidang politik, konflik juga sering terjadi antara pemerintah dan oposisi. Ketidaksetujuan terhadap kebijakan pemerintah seringkali menjadi pemicu konflik politik di era Orde Baru. Menurut Rachmawati Soekarnoputri, seorang politisi Indonesia, “Konflik politik di era Orde Baru seringkali dipicu oleh ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah yang otoriter dan tidak mendukung demokrasi.”
Meskipun era Orde Baru telah berakhir, namun dampak dari perkembangan bidang politik di masa tersebut masih terasa hingga saat ini. Banyak ahli politik dan aktivis yang menilai bahwa kebijakan dan konflik di era Orde Baru telah membentuk pola pikir dan budaya politik di Indonesia. Menurut Prof. Dr. Rizal Ramli, seorang ekonom dan politisi Indonesia, “Kita harus belajar dari sejarah politik Indonesia, termasuk dari kebijakan dan konflik di era Orde Baru, agar tidak terulang kembali di masa depan.”
Dengan memahami perkembangan bidang politik di era Orde Baru, kita dapat belajar dari pengalaman masa lalu dan mengambil pelajaran berharga untuk membangun politik yang lebih inklusif dan demokratis di Indonesia. Semoga kita dapat terus berkembang dan belajar dari sejarah politik Indonesia untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.